Kota Bima,- Mengawali giatnya di awal pekan Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE membuka secara resmi gelar Audit Stunting dan Rembuk Stunting Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Bima yang berlangsung di Halaman Kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bima pada Senin pagi (25/07).
Dengan disambut oleh berbagai rangkaian
penampilan dari remaja-remaja yang tergabung dalam Forum Generasi Berencana
(Genre) Kota Bima, Wali Kota Bima mengutarakan rasa bangganya atas berbagai
capaian dan prestasi yang ditorehkan oleh DPPKB.
Adapun berbagai torehan tersebut
disampaikan dalam penyerahan secara simbolis penghargaan dan buket kepada Bunda
Genre Kota Bima Hj. Ellya H. Muhammad Lutfi serta penyerahan hadiah lomba dalam
rangka Hari Keluarga Nasional Ke-29 Tahun 2022 Tingkat Provinsi Nusa Tenggara
Barat dan Tingkat Nasional yang diantaranya adalah Juara I Tingkat Provinsi NTB
dan Juara II Tingkat Nasional Lomba Video Pendek Aku Kamu dengan Judul
"Perempuan dan Luka" Ajang Kespro Kawula Muda SMKN 3 Kota Bima. Juara
I Jambore Ajang Kreativitas Genre NTB Tahun 2022, Juara II Duta Genre Putri
Provinsi NTB Tahun 2022, Juara II Apresiasi PIK-R Kategori Beraksi Tingkat
Provinsi NTB Tahun 2022 oleh PIK-R Karawi SMKN 3 Kota Bima, Juara III Apresiasi
BKR 1001 Cara Bicara Tingkat Provinsi NTB Tahun 2022 oleh BKR Melati, Juara III
Apresiasi BKR Tingkat Provinsi NTB Tahun 2022 oleh BKR Melati, dan Juara III
Apresiasi PIK-R Kategori Berani Tingkat Provinsi NTB Tahun 2022 oleh PIK-R SMPN
6 Kota Bima.
Dalam laporannya Kepala Dinas DPPKB
Kota Bima Nurjannah S.Sos menjelaskan bahwa stunting merupakan permasalahan
yang menjadi salah satu perhatian utama bagi Pemerintah Indonesia dan juga
Pemerintah Kota Bima. Akibat dari kekurangan gizi yang dialami oleh masyarakat
berimbas pada telatnya pertumbuhan dan perkembangan anak.
Di Kota Bima sendiri jumlah keluarga
berisiko stunting pada tahun 2021 sebanyak 19.000 Kepala
Keluarga, dan per bulan Mei tahun 2022 menjadi 13.597 Kepala
Keluarga. Tentunya hal tersebut merupakan upaya yang patut untuk diapresiasi
sebagai hasil dari sinergitas berbagai pihak dalam menekan angka stunting di
Kota Bima.
"Jumlah keluarga beresiko stunting
sebanyak 19 ribu KK, dan menjadi 13597 per Mei
2022. Hal ini merupakan respon dari penanganan stunting yang merupakan
prioritas Pemerintah Kota Bima", jelasnya.
Ditambahkannya pula terkait tujuan dari
kegiatan Audit dan Rembuk Stunting tersebut adalah untuk mengidentifikasi
kasus, penyebab, tata kelola penurunan stunting di Kota Bima, dan Dokumen
analisis situasi dan rencana kegiatan terkait penurunan stunting di Kota Bima.
Beliau juga turut menjabarkan berbagai program kegiatan yang telah dilaksanakan
oleh DPPKB yakni Gebrak Remaja (Kampanye Remaja), Inovasi Lingkup Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) dalam mewadahi konsultasi
dan komunikasi remaja dan orangtua melalui aplikasi SIFOKER, serta pembentukan
Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Bima.
"Alhamdulillah di Kota Bima sudah
terbentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting baik di tingkat Kecamatan maupun
Kelurahan." ungkap dengan bangga Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kota Bima.
Selanjutnya melalui arahannya Wali Kota
Bima memberikan apresiasinya atas berbagai prestasi yang diraih oleh DPPKB Kota
Bima. Diungkapkan keberhasilan yang diraih tak lepas dari usaha dan kerjasama
berbagai pihak terkait dalam menurunkan persentase stunting di Kota Bima.
"Berkat kolaborasi dari semua
pihak, baik DPPKB dan juga Dinas Kesehatan. Karena sudah barang tentu dengan
ekonomi terpuruk keluarga kurang mampu untuk memberikan asupan gizi yang baik
untuk anak-anaknya. Atas dasar itu perlu adanya peran dan kolaborasi kita
selaku Pemerintah Kota dan Organisasi Perangkat Daerah." Ucap Wali Kota
Bima.
Tidak sampai disitu, beliau juga
membahas terkait program Bapak Asuh Untuk Pencegahan Stunting yang harus terus
disuarakan dan sosialisasikan.
Kedepannya Wali Kota Bima akan
mengeluarkan surat yang akan menetapkan bagi Pejabat Pemerintah Tingkat Eselon
II dan Eselon III untuk menjadi Bapak Asuh sebagai bentuk kepedulian
Pemerintah.
"Kita menggeliatkan adanya Bapak
Asuh, semakin besar jumlah Bapak Asuh, maka semakin besar pula penekanan
terhadap keluarga yang berpotensi stunting. Kita akan keluarkan surat yang
menjadi Bapak Asuh kepada Eselon II dan Eselon III sebagai bentuk
kepedulian." Ujar Wali Kota Bima.
Terakhir, sebelum membuka secara resmi
kegiatan tersebut, Wali Kota Bima mengharapkan agar pencapaian yang diraih
tidak menjadikan pemuas bagi DPPKB melainkan untuk terus maju dan berkembang
demi memajemukkan dan mensejahterakan masyarakat Kota Bima melalui penurunan
angka stunting yang bertahap disetiap tahunnya.
"Di tahun 2024 rarget pemerintah
pusat angka stunting mencapai 14%. Kita perlu kerja keras bagaimana kita bisa
meraih bahkan melampaui di bawah 14%. Jika ditekuni dengan baik dengan basis
data yang baik pula, kita bisa menekan laju dan persentase stunting akan turun
signifikan." Tutup Wali Kota Bima yang dilanjutkan dengan pemaparan oleh
pemateri terkait stunting. (SB.1K)