Kota Bima, Suara Bima.-
Pemerintah Kota Bima menggelar upacara bendera untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-90 Tingkat Kota Bima di halaman kantor Walikota Bima, Senin, 29 Oktober 2018.
Sementara yang bertindak selaku inspektur upacara yakni Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE. Kemudiam petugas upacara diambil alih oleh anggota Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bima serta diikuti Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Kota Bima, perwakilan organisasi kepemudaan, TSBK, Tagana, dan para pelajar.
Hadir Wakil Walikota Bima Feri Sofiyan, SH, Dandim 1608/Bima Letkol. Inf. Bambang Kurnia Eka Putra, Kepala Kejaksaan Negeri Bima, Wakapolres Bima Kota, Anggota DPRD Kota Bima, Ketua TP PKK Kota Bima, Ketua GOW Kota Bima, Ketua Iswara Kota Bima, Ketua DWP Kota Bima, Ketua KNPI Kota Bima, Sekretaris Daerah Kota Bima beserta jajaran.
Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-90 ini mengambil tema “Bangun Pemuda Satukan Indonesia“. Tema ini diambil atas dasar pentingnya pembangunan kepemudaan untuk melahirkan generasi muda yang mampu berkiprah pada zamannya, merawat kebhinekaan, dan tetap teguh mempertahankan NKRI.
Dalam amanat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrowi yang dibacakan oleh Walikota Bima, bahwa kita semua berhutang budi kepada para tokoh pemuda tahun 1928 yang telah mendeklarasikan Sumpah Pemuda sehingga menjadi pelopor untuk terus membangun kesadaran kebangsaan Indonesia sekaligus komitmen menjaga persatuan dan kesatuan negeri ini.
“Komitmen kebangsaan mereka, harus kita teladani untuk membangun bangsa, satukan Indonesia," kutip Walikota.
Pesatnya perkembangan teknologi informasi ibarat dua mata pisau. Satu sisi ia memberikan jaminan kecepatan informasi sehingga memungkinkan para pemuda kita untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dalam pengembangan sumber daya serta daya saing.
Namun pada sisi yang lain perkembangan ini mempunyai dampak negatif.
"Informasi-informasi yang bersifat destruktif mulai dari hoax, hate speech, pornografi, narkoba, pergaulan bebas hingga radikalisme dan terorisme juga masuk dengan mudahnya apabila kaum muda tidak dapat membendung dengan filter ilmu pengetahuan serta kedewasaan dalam berbangsa dan bernegara," ungkapnya
Sementara Revolusi mental yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Ir. Joko Widodo amatlah relevan dalam mewujudkan pemuda yang maju. "Oleh karena itu Revolusi mental harus dapat kita jadikan sebagi pemicu untuk mempercepat terwujudnya pemuda yang hebat agar kita dapat menghasilkan bangsa yang hebat," tuturnya
Dijelaskannya pada tahun 2019 mendatang Bangsa Indonesia akan menggelar hajat besar yakni Pesta Demokrasi untuk memilih dan menentukan pimpinan nasional dan daerah yaitu Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota.
Oleh karenanya, amat diperlukan partisipasi aktif, peran penting dan tanggung jawab pemuda dalam menyukseskan mekanisme laju pemerintahan tersebut.
"Hindari gesekan-gesekan yang melemahkan persatuan. Pemuda harus mampu keluar dari jebakan primordialisme. Pemuda harus bangkit terus dengan hal-hal positif dan kreatif," jelasnya (SB.H)