Kota Bima,- Kedatangan Ketua DPD RI, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti ke Kota Bima pada Selasa 7 Juni 2022 merangsang antusiasme masyarakat. Dengan membuka Istana Kesultanan Asi Mbojo Bima, masyarakat diajak berdiskusi bersama Ketua DPD RI yang dalam kesempatan yang sama pula menghadirkan empat Anggota DPD RI Dapil Nusa Tenggara Barat.
Sebagai
tuan rumah, Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE bersama Bupati Bima Hj. Indah
Damayanti Putri, SE menyambut kedatangan Ketua DPD RI tersebut.
Dua
kepala Daerah tersebut kompak menghadiri gelar perdananya Ketua DPD RI yang
hadir di tengah masyarakat Kota Bima.
Tak
lupa pula Ketua Majelis Adat Kesultanan Bima Sara Dana Mbojo, Hj. Fera Amalia,
SE, MM menjamu kedatangan Ketua DPD RI dengan dihantarkannya beliau mengelilingi
Istana Kesultanan Asi Mbojo.
Berlangsung
dengan kemeriahan, aspirasi masyarakat yang disuarakan dan ditampung oleh Ketua
Majelis Adat, Bupati Bima dan Wali Kota Bima disampaikan dengan seirama dan
sepaham kepada Ketua DPD RI.
Mengawali
aspirasinya, Ketua Majelis Adat Kesultanan Bima Sara Dana Mbojo Hj Fera Amalia
SE MM mengucapkan selamat datang kepada Ketua DPD RI yang disela kesibukan dan
kepadatan kegiatannya menyempatkan diri mengunjungi Timur Nusa Tenggara Barat.
Dengan
ditandai oleh penyematan gelar Bumi Nae kepada Ketua DPD RI yang menyimbolkan
bahwa Ketua DPD RI merupakan salah satu bagian penting dalam tata adat
kesultanan Bima yang juga berarti pejabat penting dalam birokrasi kesultanan
Bima.
"Dalam
kunjungan ini kami dari kesultanan dan majelis memberikan gelar kehormatan Bumi
Nae, adalah jabatan dari kerajaan kesultanan Bima yang menaungi lembaga
legislatif dan yudikatif pada masanya dengan beranggotakan 12 orang,"
jelasnya.
Setelahnya,
secara langsung beliau mengutarakan aspirasi yang telah lama di cita-citakan
oleh masyarakat Bima. melaluinya, aspirasi tersebut disampaikannya secara lugas
yakni keinginan masyarakat Bima akan dinobatkannya Sultan Bima Muhammad
Salahuddin sebagai Pahlawan Nasional.
"Sudah
15 tahun kami dari kesultanan mengajukan gelar pahlawan nasional kepada orang
tua kami Sultan Muhammad Salahuddin yang sampai hari ini belum bisa terlaksana.
Maka pada kesempatan ini mudah-mudahan Sultan kami bisa dinobatkan sebagai
pahlawan nasional," harapnya.
Sejalan
dengan cita-cita tersebut Wali Kota Bima yang dalam kesempatannya juga meminta
hal yang sama, yakni Penobatan Sultan Bima Muhammad Salahuddin untuk dapat
menjadi Tokoh Pahlawan Nasional kebanggaan masyarakat Bima.
Menurut
Wali Kota Bima, pengangkatan tersebut merupakan hal yang sangat penting sebagai
bukti bahwa Sultan Muhammad Salahuddin adalah tokoh pergerakan kemerdekaan yang
begitu gigih dalam perjuangannya.
"Mengapa
sangat penting karena sejarah kebesaran beliau di awal maupun sebelum
kemerdekaan begitu besar." tandas Wali Kota Bima.
Selanjutnya
pula, beliau mengharapkan kepada DPD RI agar dapat menyampaikan aspirasi
terkait pembangunan sektor Pariwisata yang tertinggal bagi wilayah Pulau
Sumbawa khususnya daerah Bima.
Baginya, Sektor pariwisata merupakan
nadi utama yang dapat memajukan daerah secara signifikan. Dengan demikian, Wali
Kota Bima berharap agar pemerintah pusat khususnya Kementerian Pariwisata dapat
lebih memperhatikan Timur dari Nusa Tenggara Barat mengingat bahwa Pulau
Sumbawa merupakan wilayah yang dilalui oleh rantai pariwisata Bali - Lombok -
Labuan Bajo.
"Satu lagi harapan saya, mata
rantai pariwisata yang terputus melewati Pulau Sumbawa agar dapat disuarakan.
Sebab Pariwisata merupakan salah satu sektor penting bagi kemajuan
daerah," terangnya.
Menjawab permintaan tersebut Ketua DPD
RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti menceritakan kilas balik sejarah kemerdekaan
Indonesia yang tak luput dari peran para pemimpin kerajaan dan kesultanan yang
dengan suka rela menyerahkan daerahnya untuk bergabung bersama NKRI dan turut
berjuang memperjuangkan NKRI serta mengusir penjajah yang berusaha menaklukkan
daerahnya.
"Bercerita bagaimana era
kesultanan khususnya bima melawan kolonial penjajahan belanda, bahwa sumbangsih
sebagai bagian dari proses lahirnya bangsa ini tidaklah kecil. Oleh karenanya
sangat tidak berlebihan bila kita semua menyebut bahwa kerajaan dan kesultanan
nusantara adalah salah satu pemegang saham utama negeri ini," jelas Ketua
DPD RI menceritakan.
Selanjutnya Ketua DPD RI meminta masyarakat
khususnya pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan warisan dan nilai sejarah
daerah baik berupa barang dan peninggalan jenis lainnya agar bisa menjadi saksi
bisu bagi setiap generasi-generasi baru yang lahir.
"Saya meminta pemerintah daerah untuk
memperhatikan kelangsungan peninggalan kesultanan bima untuk membangun kembali
atau revitalisasi kerjaan atau kesultanan bima sebagai langkah pewarisan
sejarah bangsa," ingatnya.
Terakhir, merespon hal tersebut Ketua
DPD RI menyambut baik permintaan dan harapan terkait penobatan Sultan Muhammad
Salahuddin Bima sebagai Tokoh Pahlawan Nasional dengan meminta kepada majelis
adat untuk menyerahkan surat permohonan penobatan yang nantinya akan diberikan
kepada DPD RI Dapil NTB untuk disuarakan kepada tingkat pusat atau kementerian.
"Terkait keinginan yang begitu
besar tersebut, tentu kami akan tampung dan berikan yang terbaik. Tolong
suratnya bisa diserahkan kepada DPD RI Dapil NTB agar bisa kita gaungkan di
tingkat pusat." Tegasnya mengindahkan harapan pemerintah daerah Kabupaten
dan Kota Bima. (RED)