Pemkot Bima dan Bea Cukai Ungkap Resiko Rokok Ilegal: “Bukan Sekadar Pelanggaran Hukum”

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

.

Pemkot Bima dan Bea Cukai Ungkap Resiko Rokok Ilegal: “Bukan Sekadar Pelanggaran Hukum”

Kamis, 12 Juni 2025

KOTA BIMA – Pemerintah Kota Bima bekerja sama dengan Bea Cukai menggelar sosialisasi ketentuan di bidang cukai dalam rangka optimalisasi pemberantasan rokok ilegal tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung di Aula SMKN 3 Kota Bima, Rabu (12/6/2025).


Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Bea Cukai, Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan, para lurah, guru, dan siswa SMKN 3 Kota Bima.


Wali Kota Bima yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM mengatakan, peredaran rokok ilegal masih menjadi masalah serius yang perlu ditangani bersama.


"Rokok ilegal bukan sekadar pelanggaran hukum. Ini merugikan negara, membahayakan kesehatan, dan mengancam masa depan generasi muda," tegasnya.


Ia menambahkan bahwa cukai bukan hanya menjadi sumber pendapatan negara, tetapi juga alat pengendali konsumsi terhadap barang-barang tertentu seperti rokok yang berisiko bagi kesehatan.


"Melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT), Kota Bima bisa membiayai program pembangunan hingga layanan kesehatan," jelasnya.


Namun, di tengah manfaat tersebut, masih ditemukan rokok yang beredar tanpa pita cukai atau menggunakan pita palsu dan bekas.


"Produk ini tidak melalui proses produksi yang standar dan bisa dengan mudah dijangkau oleh anak-anak serta remaja," ucapnya.


Karena itu, ia menilai pentingnya menanamkan kesadaran sejak dini melalui sosialisasi di sekolah.


"Kami ingin siswa memahami bahaya rokok ilegal. Jadilah generasi yang cerdas, taat hukum, dan peduli terhadap pembangunan," katanya di hadapan para siswa.


Ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat, termasuk pelaku usaha, dunia pendidikan, dan aparat penegak hukum untuk bersinergi dalam memberantas peredaran rokok ilegal.


 "Jangan anggap enteng. Ini bukan hanya masalah cukai, ini soal melindungi masyarakat dan masa depan bangsa," tutupnya. (Red)