BPBD Bima Gelar Rakor Antisipasi Bencana Hidrometeorologi: BMKG Prediksi Puncak Hujan Januari 2026

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

.

BPBD Bima Gelar Rakor Antisipasi Bencana Hidrometeorologi: BMKG Prediksi Puncak Hujan Januari 2026

Rabu, 15 Oktober 2025

Bima - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) lintas lembaga dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seperti kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, serta persiapan memasuki musim hujan 2025.


Rakor yang berlangsung di Ruang Pusdalops BPBD, Rabu (15/10), dipimpin langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima, Drs. H. Isyah, dan dihadiri oleh Kabag Operasional Polres Bima Kompol Iwan Sugianto, SH, perwakilan Kodim 1608/Bima, sejumlah OPD terkait, serta perwakilan BMKG, BBWS Nusa Tenggara I, Baznas, PMI, Orari, MDMC, dan KPH Maria Donggo Masa, KPH Marowa, serta sejumlah mitra BPBD lainnya.


Dalam arahannya, H. Isyah menekankan pentingnya kolaborasi lintas instansi dalam menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi akibat perubahan cuaca ekstrem.


 “Rakor ini kita lakukan untuk evaluasi menyeluruh sekaligus menentukan langkah-langkah tindak lanjut. Ke depan, kolaborasi antar-OPD teknis perlu diperkuat, baik saat pra maupun pasca bencana,” tegasnya.


Sementara itu, Fungsional Kebencanaan BMKG Bandara M. Salahudin Bima, Laksita W, memaparkan hasil analisis cuaca terkini.


 “Ancaman bencana di Kabupaten Bima akan meningkat progresif mulai November, memasuki level siaga di Desember, dan mencapai puncak pada Januari 2026,” ujarnya.


Menurut BMKG, setelah puncak curah hujan di Januari–Februari 2026, intensitas hujan diprediksi akan menurun bertahap pada Maret dan April 2026.


Rakor tersebut menghasilkan sejumlah rekomendasi penting. Masyarakat diminta segera melakukan aksi kolektif membersihkan saluran air, mulai dari selokan hingga sungai, untuk memastikan kelancaran aliran air saat musim hujan tiba. Selain itu, penyebaran informasi peringatan dini melalui berbagai platform media sosial juga akan ditingkatkan.


BPBD Bima menegaskan pentingnya mitigasi pra bencana secara berkelanjutan sesuai peran masing-masing lembaga.


 “Kesadaran bersama untuk menjaga lingkungan menjadi kunci. Setiap orang memiliki tanggung jawab dalam mengurangi risiko bencana,” tutup Isyah. (***)