Baznas NTB Gelar Rakorda 2025, Dorong Transformasi Digital dan Penguatan Sapta Cita Zakat

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

.

Baznas NTB Gelar Rakorda 2025, Dorong Transformasi Digital dan Penguatan Sapta Cita Zakat

Kamis, 11 Desember 2025

 


Kota Bima,– Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi NTB menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) 2025 dengan mengusung tema strategis: “Pemberdayaan Zakat, Transformasi Digital; Akselerasi Sapta Cita Menuju Masyarakat NTB Makmur Mendunia.” Agenda ini menjadi pijakan utama dalam memperkuat tata kelola zakat yang profesional, transparan, dan berdampak luas.


Ketua Baznas Kota Bima, H. A. Latif, S.Pd.I, yang turut hadir dalam Rakorda tersebut menegaskan pentingnya penguatan digitalisasi dalam pengelolaan zakat di NTB.


“Digitalisasi itu bukan hanya tren, tapi kebutuhan. Dengan teknologi, kita bisa memperluas jangkauan muzaki dan memastikan bantuan lebih cepat sampai kepada mustahik,” ujarnya.


Dalam Rakorda ini, Baznas NTB menyoroti tiga hal penting: 

1. Pemberdayaan Zakat

Penguatan profesionalitas dan transparansi dalam pengumpulan dan penyaluran zakat agar dampaknya lebih nyata bagi masyarakat NTB.


2. Transformasi Digital

Optimalisasi teknologi untuk mempercepat layanan, mempermudah pembayaran zakat, dan memperluas akses mustahik di seluruh daerah.


3. Akselerasi Sapta Cita BAZNAS

Percepatan implementasi tujuh program prioritas Baznas guna mengejar visi NTB yang makmur, inklusif, dan berdaya saing global.


H. A. Latif menyebut, Rakorda ini menjadi momentum penting untuk menyatukan strategi seluruh Baznas kabupaten/kota. “Kami ingin pengelolaan zakat semakin modern, akuntabel, dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat. Sapta Cita Baznas ini harus benar-benar hadir di lapangan,” tegasnya.


Zakat Sebagai Motor Pemerataan, Baznas NTB menegaskan tujuan utama Rakorda 2025 adalah mendorong zakat menjadi motor penggerak ekonomi umat dan alat pemerataan sosial. Melalui inovasi dan sinergi lintas lembaga, zakat diharapkan mampu mengurangi kesenjangan dan menguatkan ketahanan ekonomi keluarga miskin.


“Dengan kolaborasi dan digitalisasi, manfaat zakat akan dirasakan lebih luas oleh masyarakat NTB. Ini komitmen kami,” tutup H. A. Latif. (Ags)