Kota Bima,- Wali Kota Bima, H.Muhammad Lutfi,SE melakukan penandatanganan MoU bersama Puslitbang Lektur Kemenag RI, UIN MATARAM dan Validasi Terjemah Al-Quran Bahasa Bima.
Penandatangan
MoU atau Nota Kesepahaman antara Pemerintah Kota (Pemkot) Bima dengan UIN
Mataram terkait pembangunan Kampus IAIN Bima.
Wali
Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE bersama Perwakilan Bupati Bima, Kepala
Puslitbang Lektur Kemanag Pusat, dan Perwakilan Rektor UIN Mataram yang dalam
kesempatan tersebut juga sekaligus meresmikan proses Validasi dari Al-Quran
Terjemahan Bahasa Bima yang digagas oleh Kementerian Agama.
Dengan
kedua perhelatan besar pada Rabu Pagi, 8 Juni 2022 tersebut menjadikan Diskusi
dan Penandatanganan merupakan momentum yang ditunggu-tunggu.
Mengawali
sesi sambutannya, Perwakilan Rektor UIN Mataram mengatakan bahwa kehadiran IAIN
Bima merupakan salah satu tanggungjawab akademik dari implementasi Tiga Pilar
Akademik yang salah satunya adalah Pengabdian Kepada Masyarakat.
"Kegiatan
yang dilakukan pada hari ini adalah salah satu bentuk pengabdian pada masyarakat.
Agar bisa mencerdaskan masyarakat, kami sangat bahagia menjadi bagian dan
berharap kedepan akan terus bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten dan
Kota," terangnya.
Pada
sambutan kedua, Kepala Puslitbang Lektur Kemenag Pusat mengaku bahwa proses penerjemahan
Al-Quran berbahasa Bima telah dilakukan sejak tahun 2021 dan telah sampai pada
tahap validasi dari terjemahan yang dilakukan.
"Sejak
tahun 2021 telah kami lakukan penerjemahan Al-Quran berbahasa Bima dan
alhamdulillah sudah siap tinggal di validasi," tandas Prof Dr HM.
Arskal Salim, GP, M.Ag.
Lanjutnya,
beliau menerangkan bahwa kegiatan penerjemahan Al-Quran berbahasa daerah telah
dilakukan sejak tahun 2011 dan menghasilkan sebanyak 24 Al-Quran berbahasa
daerah.
Adapun
tujuan dari dibuatnya Al-Quran berbahasa daerah ini adalah untuk membumikan
Al-Quran bagi setiap lapisan masyarakat muslim yang ada di Indonesia tanpa
terkecuali. Penerjemahan ini juga tentunya akan sekaligus menjadi warisan
kebudayaan dimana pelestarian bahasa daerah juga menjadi perhatian. Tantangan
tersebut dapat dijawab melalui dihadirkannya Al-Quran berbahasa Daerah.
"Kegiatan
ini dalam rangka membumikan Al-Quran, dan menjadi bagian dari pengabdian
masyarakat, karena Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam. Dan sejak tahun 2011
sudah ada 24 Al-Quran berbahasa daerah," jelasnya.
Dilanjutkannya sambutan oleh perwakilan
Bupati Bima oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Drs. H. Arifuddin yang
menyampaikan pesan Bupati Bima terkait rasa bangga dan bahagia Pemerintah Kabupaten
Bima menyambut hadirnya dua sumber ilmu pengetahuan dan ketaqwaan di Kabupaten
dan Kota Bima yakni Kampus IAIN Bima dan Al-Quran Terjemahan Bahasa Bima.
Lewat Asisten III Bidang Administrasi
Umum, beliau mengingatkan bahwa dalam proses penerjemahannya haruslah
dilandaskan pada kehati-hatian dan rasa tanggungjawab yang besar mengemban
penerjemahan Al-Quran Al-Karim tersebut.
"Diperlukan kehati-hatian dalam
penerjamahannya, validasi ke dalam bahasa bima dimaksudkan agar dapat
dipertanggungjawabkan secara penuh. Agar Al-Quran terjemahan ini dapat
bermanfaat bagi umat islam di kabupaten dan kota bima," tuturnya.
Sebelum mengakhiri sesi seremonial,
Wali Kota Bima dalam gilirannya menyatakan kesiapan pemerintah Kota dan
Kabupaten Bima untuk mewujudkan impian masyarakat Bima.
"Kami selaku pemerintah siap untuk
menganggarkan apabila kedepannya Al-Quran tersebut akan di perbanyak demi
kelangsungan di masyarakat. Al-Quran ini tentunya bagus bagi masyarakat agar
dapat menyeimbangi nilai kebudayaannya dan keislamannya," tegasnya.
Ditambahkannya, Wali Kota Bima juga
mengungkapkan pada pemerintahannya telah menerapkan kurikulum belajar yang
berlandaskan pada nilai luhur Bima "Maja Labo Dahu".
Diakhir sambutannya, Wali Kota Bima
mengungkapkan bahwa kesiapan dari pembangunan Kampus IAIN Bima telah didukung
oleh Kementerian Lingkungan Hidup sebesar 120 Hektar Are, serta anggaran yang
dipersiapkan oleh Pemerintah Kota Bima untuk pembiayaan operasional sebesar 10
Miliar rupiah.
"Keberadaan tanah yang
dipersiapkan untuk IAIN Bima akan diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup
sebesar 120 Hektar. Begitu juga Pemerintah Kota Bima melalui penganggaran APBD
untuk biaya operasional sebesar 10 miliar," pungkas Wali Kota Bima hang
disambut oleh tepuk tangan bahagia peserta yang berada di Aula Kantor
Pemerintah Kota Bima. (RED)