Kota Bima,- Progres pengerjaan proyek jembatan di Kelurahan Jatibaru Timur Kecamatan Asakota Kota Bima hingga saat ini masih jauh dari harapan. Padahal proyek jembatan penghubung antara kecamatan Wera ke Kota Bima itu sudah menghabiskan anggaran senilai Rp 3 miliar sekian.
Hingga kini nasib jembatan itu sangat memprihatinkan. Penyebabnya pihak kontraktor lamban kerja.
Hal ini menjadi sorotan lantaran keberadaan jembatan itu sangat dibutuhkan sebagai akses perekonomian.
Berdasarkan informasi bahwa pembangunan proyek jembatan tersebut, pengerjaannya tidak Sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang mestinya menggunakan semen tiga roda, namu dalam pengerjaannya pada pengecoran tiang kaki jembatan menggunakan semen bosowa.
Belum lagi, jembatan yang harusnya diaspal ternyata belum dilaksanakan, hingga material sisa bangunan dibiarkan terbengkalai begitu saja.
Sementara Buyung selaku Kontraktor pekerjaan tersebut yang dikonfirmasi mengakui keterlambatan aspal jembatan tersebut karena belum ada penyediaan aspal. Jika aspal sudah ada pekan ini, maka akan dilanjutkan pekerjaan aspal tersebut.
Mengenai semen Bosowa yang dipakai untuk pembangunan pondasi jembatan tersebut, tidak menjadi persoalan, yang penting semen tersebut berlabel SNI.
“Mau pakai semen apapun, itu tidak menjadi persoalan, yang penting ada label SNI,” Katanya
Buyung juga mengaku terkena denda karena mengerjakan sisa pekerjaan itu dikerjakan setelah melewati masa tahun anggaran. (SB01)