Layangkan Lima Tuntutan Keras, SEMMI Cabang Bima Desak Bulog Tindaklanjuti Persoalan Jagung

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

.

Layangkan Lima Tuntutan Keras, SEMMI Cabang Bima Desak Bulog Tindaklanjuti Persoalan Jagung

Rabu, 04 Juni 2025

Bima,- Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Cabang Bima kembali menunjukkan eksistensinya dalam membela kepentingan rakyat, khususnya petani jagung. Hari ini, organisasi tersebut menggelar audiensi langsung dengan pihak Bulog Cabang Bima yang dipimpin oleh Ketua SEMMI Cabang Bima, Irul Ambalawi, Rabu, 4 Juni 2025.


Audiensi tersebut diterima oleh staf Bulog, Mawardin. Sementara itu, Kepala Bulog Cabang Bima tidak hadir karena tengah mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPRD Kabupaten Bima. RDP ini sendiri disebut-sebut merupakan buntut dari tekanan publik dan aksi demonstrasi yang dilakukan SEMMI dalam beberapa hari terakhir.


Dalam pertemuan tersebut, SEMMI menyampaikan lima tuntutan utama yang dianggap sebagai respons atas persoalan pelik yang dialami petani jagung di wilayah tersebut. Berikut poin-poin tuntutan yang disampaikan:


1. Akses Gudang Bulog Harus Dibuka

SEMMI meminta agar akses gudang Bulog tidak ditutup secara sepihak, mengingat banyak petani dan sopir yang telah lama menunggu di luar pagar untuk menurunkan hasil panen.


2. Transparansi Penanganan Kelebihan Stok

Organisasi mahasiswa ini menuntut Bulog untuk menjelaskan secara terbuka persoalan kelebihan stok jagung yang menyebabkan terhambatnya proses penyerapan hasil panen petani.


3. Layanan Terhadap Truk Antrian di Gudang Bolo

SEMMI mendesak agar puluhan truk pengangkut jagung yang sudah berhari-hari mengantre di Gudang Bolo segera dilayani tanpa penundaan.


4. Penegakan Hukum dalam Proses Distribusi Jagung

Aparat penegak hukum diminta untuk mengawal proses pengalokasian jagung secara adil dan tidak berpihak pada tengkulak atau pihak-pihak yang merugikan petani.


5. Evaluasi Kepala Bulog Cabang Bima

SEMMI mendesak pemerintah daerah untuk segera mengevaluasi kinerja Kepala Bulog. Bila dinilai tidak mampu menjalankan tugas, maka diminta untuk segera dicopot dari jabatannya.


Dalam keterangannya, Irul Ambalawi menegaskan bahwa SEMMI akan terus mengawal isu ini secara serius. Ia memperingatkan bahwa bila tuntutan tersebut tidak dipenuhi, aksi lanjutan dengan jumlah massa yang lebih besar tidak dapat dihindari.


“Cukuplah penderitaan petani dijadikan mainan di atas meja rapat. Jika negara tidak hadir, SEMMI Cabang Bima akan menjadi suara paling lantang menembus kebungkaman,” ujar Irul.


SEMMI menyatakan siap menjadi garda terdepan dalam mengadvokasi hak-hak petani dan mendesak lembaga negara agar lebih responsif terhadap realita di lapangan. (Red)