Bima,– Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Ketahanan Pangan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Sosialisasi Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) untuk alokasi Oktober–November 2025. Bantuan yang disalurkan berupa beras dan minyak goreng, sebagai langkah antisipasi kekurangan pangan, gejolak harga, dan potensi bencana. Kegiatan berlangsung di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati Bima.
Wakil Bupati Bima, dr. H. Irfan Zubaedy, hadir memberikan arahan didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bima H. M. Ir. Natsir dan Pimpinan Perum Bulog Cabang Bima, Alfan Gajali. Rakor diikuti Kepala OPD terkait, camat, dan kepala desa se-Kabupaten Bima.
Wabup Irfan menegaskan bahwa program penyaluran cadangan pangan tidak sekadar rutinitas, tetapi bentuk kehadiran negara dalam menjaga stabilitas ekonomi serta membantu masyarakat rentan.
“Program ini bukan sekadar rutinitas, tetapi merupakan kehormatan bagi kita semua sebagai bentuk keterlibatan pemerintah membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan,” tegasnya.
Ia meminta agar penyaluran bantuan dilakukan secara akurat berdasarkan data terpadu Dinas Sosial.
“Pastikan penerima bantuan adalah mereka yang benar-benar berhak. Kualitas dan kuantitas beras harus tepat—20 kilogram dengan kualitas layak konsumsi. Begitu pula minyak gorengnya,” ujarnya.
Di akhir sambutan, Wabup Irfan memberikan apresiasi kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Bulog Cabang Bima atas kerja sama yang terbangun selama ini. Ia berharap sinergi tersebut terus ditingkatkan pada tahun berikutnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bima, H. Ir. Natsir, menyampaikan bahwa penyaluran CPP merupakan amanat Presiden RI Prabowo Subianto dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Pemerintah memberikan paket kebijakan berupa stimulus ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, termasuk kelanjutan penyaluran Bantuan Pangan (Banpang) Oktober–November 2025 berupa beras dan minyak goreng,” jelasnya.
Ia mengungkapkan adanya peningkatan jumlah penerima bantuan.
“Tahun ini, bantuan disalurkan kepada 48.141 penerima berdasarkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) Kementerian Sosial. Jumlah ini meningkat sekitar 1.067 penerima dibandingkan penyaluran Juni–Juli 2025,” ujarnya.
Setiap penerima bantuan akan memperoleh 20 kilogram beras dan 4 liter minyak goreng. (***)

Komentar