Jambore Pelajar Teladan Bangsa di Kota Bima Dibuka Penjabat Walikota

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

.

Jambore Pelajar Teladan Bangsa di Kota Bima Dibuka Penjabat Walikota

Rabu, 05 September 2018


Kota Bima, Suara Bima.-
Penjabat Walikota Bima Drs. H. Wirajaya Kusuma, MH, membuka secara resmi Jambore Teladan Bangsa Tingkat Nasional Regional Nusa Tenggara Barat di Kota Bima Tahun 2018. Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel La Ila Kota Bima. Rabu 5 September 2018.

Acara yang digagas oleh Maarif Institute ini dihadiri pula oleh Kapolres Bima Kota AKBP Ida Bagus Made Winarta SIK, Kasdim 1608/Bima, Pimpinan Wilayah Muhamadiyah NTB H. Faharuddin, MA, Direktur Eksekutif Maarif Institute Muhamad Abdullah Darraz, Ketua FKUB Kota Bima, Ketua FKGK Kota Bima, Ketua PHBI Kota Bima, tokoh agama dan tokoh masyarakat. 

Berdasarkan laporan Ketua FKUB Kota Bima H. Eka Iskandar Zulkarnain, M.Si, peserta Jambore Pelajar Teladan Bangsa berasal dari Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menumbuhkan jiwa leadership dan menumbuhkan rasa cinta pada diri sendiri, keluarga, masyarakat, daerah serta bangsa dan negara.

Kegiatan akan dilaksanakan selama tanggal 3-7 September 2018 pada dua lokasi yakni kegiatan indoor di Hotel La Ila Kota Bima serta kegiatan outdoor di beberapa lokasi diantaranya pondok pesantren dan Pure Watu Gunung. 

Penjabat Walikota Bima mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh Maarif Institute. Baginya ini adalah kegiatan yang sangat positif dalam upaya membangun karakter bangsa sesuai dengan karakter ideologi pancasila demi keutuhan dan persatuan bangsa. 

"Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini yang mana Maarif Institute memberikan perhatian pada bidang pembinaan moralitas bangsa, terutama para pemuda generasi penerus kita", puji Penjabat Walikota.

Dijelaskannya pula bahwa peran aktif pemuda menjadi salah satu kekuatan moral, kontrol sosial dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional.  
Berbagai gejolak aksi, isu intoleransi dan ekstrimisme yang mengancam anak muda  seperti paparan ujaran kebencian, hoax dan politisasi sara harus menjadi perhatian para pemuda. Apalagi dengan situasi politik setelah Pilkada serentak 2018 dan Pilpres 2019 mendatang. 

Hal ini menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi kita semua untuk segera ditangani. Harapannya kegiatan positif semacam ini dapat kembali memperkuat persaudaraan antar bangsa dengan merajut harmoni tanpa melihat sekat-sekat primordialisme.

"Pemuda akan selalu menjadi pembuat sejarah di setiap waktunya dan selalu mempunyai posisi strategis serta istimewa, karenanya kegiatan positif semacam ini perlu kita tingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya", ungkap Penjabat Walikota menutup sambutannya. (SB.H)