Uni Eropa Jajaki Dukungan Prakarsa Masyarakat Sipil untuk Pendidikan Inklusif

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

.

Uni Eropa Jajaki Dukungan Prakarsa Masyarakat Sipil untuk Pendidikan Inklusif

Jumat, 19 Oktober 2018
Bima, Suara Bima.-
Uni Eropa bekerjasama dengan YAPPIKA-ActionAid (YAA) sebagai organisasi induk dalam pengelolaan Program Promosi Prakarsa Masyarakat Sipil untuk Pendidikan Inklusif dan Berkualitas di Indonesia (Promoting Civil Society-led Initiatives for Inclusive and Quality Education in Indonesia/Pro-InQluEd) 

Dalam program ini YAA bermitra dengan 3 organisasi lokal, yaitu GEMAWAN di Kabupaten Sambas, SOLUD di Kabupaten BIMA, dan Yayasan Bahtera di Kabupaten Sumba Barat. 

Pada pertemuan yang berlangsung di Ruang Kerja Kabag Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur (OPA) Setda Kabupaten Bima, Kamis 18 Oktober 2018 ketua Policy Advocacy Compaign Pro-InQluEd Bima  A. Anas menjelaskan, bahwa kehadiran program ini ditujukan untuk mempromosikan tata kelola dan akuntabilitas yang baik di sektor pendidikan dasar di Indonesia,  melalui keterlibatan masyarakat sipil yang aktif dalam proses pembangunan publik.

"Sebelumnya  tanggal 21 Juni 2018 telah ditandatangani Perjanjian Kerja Sama  antara YAPPIKA-ActionAid dengan Ditjen Dikdasmen Kemdikbud," ungkapnya

Kata Anas, sebagai tindak lanjut dari ditandatanganinya dokumen perjanjian kerjasama tersebut,  maka perlu diadakan pertemuan dengan jaringan masyarakat sipil (CSO)  untuk membahas rencana kerja dan sinergi Program Pro-InQluEd.

"Sejauh ini sudah dilakukan 3 kali pertemuan awal dengan para pemangku kepentingan  pemerintah seperti kepala sekolah, UPTD kecamatan, OPD terkait," tetangnya

Pada pertemuan dengan para stakeholder pemerintah daerah (Dinas Dikbudpora, Dikes, Disdukcapil, Diskominfostk, RSUD, Bagian OPA Setda) ditujukan untuk  menyamakan persepsi tentang mekanisme kerja,  kelembagaan dan pemetaan tugas yang akan dilaksanakan. 

"Disamping memahami tentang Program Pro-InQluEd di Kabupaten Bima, pertemuan Kamis (18/10) juga menyepakati dibentuknya pusat pengaduan pelayanan publik tingkat kabupaten Bima ". Jelasnya. 

Rangkaian pertemuan tersebut diharapkan lebih memperkuat komitmen dan kerjasama dalam mendorong Program Promosi Masyarakat Sipil untuk Pendidikan Inklusif dan Berkualitas (Pro-InQluEd).

"Untuk itu diminta agar stakeholder pemerintah selalu konsisten dalam pengawal proses pelaksanaan program selanjutnya di Kabupaten Bima," harapnya (SB.K)