Wabup Irfan Dampingi Tim Kemenkes Visitasi RSUD Sondosia: Siapkan Insentif & Rumah Dinas Baru

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

.

Wabup Irfan Dampingi Tim Kemenkes Visitasi RSUD Sondosia: Siapkan Insentif & Rumah Dinas Baru

Selasa, 25 November 2025

Bima,– Wakil Bupati Bima dr. H. Irfan Zubaedy mendampingi tim Kementerian Kesehatan RI dalam kegiatan visitasi Program Pendayagunaan Dokter Spesialis (PGDS) di RSUD Sondosia, Kecamatan Bolo, Jumat (21/11/2025). Visitasi ini dilakukan Direktorat Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Kemenkes RI untuk menilai kesiapan fasilitas daerah dalam mendukung pemerataan layanan dokter spesialis.


Di hadapan para dokter dan tenaga kesehatan, Wabup Irfan menyampaikan apresiasi kepada Kemenkes atas perhatian terhadap penguatan sektor kesehatan di Kabupaten Bima.


“Pemerintah daerah berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan melalui penguatan SDM dan peningkatan kapasitas rumah sakit daerah. Kehadiran tim Kemenkes RI adalah peluang besar untuk mempercepat ketersediaan dokter spesialis,” ujarnya.


Wabup menegaskan, sejak 2025 Pemkab Bima telah menyiapkan skema insentif khusus bagi tenaga kesehatan serta dukungan infrastruktur pendukung di RSUD Sondosia.


“Sebagai wujud dukungan, pemerintah membangun rumah dinas baru, melengkapi tiga rumah dinas yang sudah ada. Kami ingin RSUD Sondosia menjadi tempat kerja yang layak dan membanggakan bagi dokter spesialis,” tambahnya.


Sementara itu, perwakilan tim visitasi Kemenkes RI, drg. Angger Rina Widowati, MKM, menjelaskan bahwa peninjauan dilakukan untuk melihat langsung sarana prasarana dan kesiapan layanan rumah sakit sebagai calon wahana pendidikan klinik dokter spesialis.


Direktur RSUD Sondosia, Dr. Firman, MPH, memaparkan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah peningkatan fasilitas, mulai dari ruang perawatan, IGD, hingga unit penunjang lainnya demi memenuhi standar Kemenkes.


Kegiatan visitasi berlangsung dengan pemaparan, diskusi, dan peninjauan langsung sejumlah fasilitas rumah sakit. Pemkab Bima berharap, hasil evaluasi ini dapat mendorong peningkatan kapasitas layanan kesehatan serta memperkuat akses masyarakat terhadap dokter spesialis. (***)