45 Peserta Program "Sahabat Satu Nusa" Tiba di Bima

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

.

45 Peserta Program "Sahabat Satu Nusa" Tiba di Bima

Senin, 23 Agustus 2021

BIMA,- Sebanyak 45 orang peserta program "Sahabat Satu Nusa yang akan mengikuti kegiatan bidang pendidikan, kesehatan, pariwisata dan ekonomi kreatif tiba di Bima pada Minggu 22 Agustus 2021.

 

Kedatangan 45 orang tersebut dalam rangka mengikuti kegiatan dibidang pendidikan, kesehatan, pariwisata dan ekonomi kreatif yang akan dipusatkan di desa Bajo Pulau, Kecamatan Sape Kabupaten Bima selama 9 hari dimulai tanggal 22 hingga 30 Agustus 2021.


Mereka (45 orang red) rata-rata berprofesi sebagai dokter karyawan dan mahasiswa perguruan tinggi, langsung disambut dan diterima oleh Kepala Bappeda Kabupaten Bima H. Fahrudin S.Sos M.Ap yang didampingi Kadis Pariwisata Drs. Dahlan dan Kabid Perencanaan Sosial Budaya Bappeda Raani Wahyuni ST, MT, M.Sc di Terminal Dara Kota Bima.


Bupati Bima yang diwakili Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bappeda Kabupaten Bima H. Fahrudin S.Sos  saat penerimaan rombongan menyampaikan apresiasi atas kesediaan peserta untuk berbakti di Kabupaten Bima khususnya Desa Bajo Pulo.


Ia berharap, kepada para peserta program yang  diprakarsai oleh YATC Youth As The Cadre (YATC) tersebut, agar bisa berinteraksi sosial dengan mengedepan kekeluargaan dan menghindari SARA.


"Peserta saya minta untuk tetap menjaga kesehatan, melakukan rapid antigen di PKM Sape sebelum ke Bajo Pulo agar dapat beradaptasi dengan warga setempat selama kegiatan sepekan ke depan," ungkapnya


Dijelaskannya, bahwa kegiatan ini tidak saja dapat memberikan manfaat kepada masyarakat Bajo Pulau tetapi juga mampu meningkatkan pengalaman dan kekayaan intelektual bagi peserta.


Pada kesempatan tersebut, H. Fahrudin secara khusus menyampaikan terima kasih atas fasilitasi dan kontribusi jajaran BPBD, DPMD, Kadis Kesehatan dan PKM Sape, Kepala Diskominfostik, Camat  dan MUSPIKA Kecamatan Sape dan Kades Bajo Pulau beserta perangkat desa dan masyarakat setempat. 


Berdasarkan laporan Koordinator kegiatan, pada tahun lalu YATC melakukan kegiatan serupa di bidang pendidikan, kesehatan, pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah Entikong Kalimantan, sebuah daerah perbatasan Indonesia-Malaysia. (SB.K)